Platform Crowdfunding di Indonesia

Apa itu crowdfunding?

Dewasa ini, kita sering mendengar tentang crowdfunding. Di Indonesia juga mulai banyak pendirian startup yang bergerak di bidang crowdfunding. Sebenarnya, apakah crowdfunding itu? Menurut Cermati, crowdfunding adalah salah satu bentuk pendanaan yang berasal dari beberapa pemilik modal. Pernah diulas juga, bahwa crowdfunding tidak hanya diperuntukkan bagi usaha, namun bisa digunakan untuk mendanai pendidikan, kesehatan, dan bantuan kemanusiaan.

Pemerintah Indonesia sendiri telah mendukung adanya crowdfunding dan fintech yang lain. Negara kita mulai menerima perkembangan trend teknologi di bidang keuangan. Hadirnya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membuat masyarakat merasa lebih aman bertransaksi di dunia maya.

Crowdfunding di Indonesia

Di Indonesia, telah banyak startup yang sukses menjalankan model bisnis ini, Masyarakat Indonesia mulai dapat menerima cara baru dalam menggalang dana untuk berbagai tujuan.

Berikut ini beberapa ulasan mengenai platform crowdfunding yang ada di Indonesia:

1. Kitabisa

Kitabisa adalah situs crowdfunding untuk penggalangan dana kemanusiaan. Platform ini didirikan tahun 2013. Founder Kitabisa, Alfatih Timur, mengatakan, alasannya mendirikan platform ini adalah untuk menghubungkan mereka yang memiliki penghasilan lebih dengan orang-orang yang kekurangan.

Dengan menggunakan selebriti sebagai influencer, Kitabisa berhasil meraih kepercayaan masyarakat untuk berdonasi. Untuk membiayai operasional, Kitabisa menarik komisi sebesar 5% untuk setiap kampanye kecuali bencana alam dan zakat.

2. Akseleran

Berbeda dengan Kitabisa, Akseleran berfokus pada pendanaan bisnis dengan sistem pinjaman. (Peer to peer lending). Dengan minimal investasi yang terjangkau, hanya 100 ribu, membuat banyak orang tertarik untuk berinvestasi di platform ini.

Agar mendapat ijin pengajuan pinjaman, akseleran mensyaratkan bahwa usaha yang akan didanai telah berdiri lebih dari 1 tahun dan ada hasil laba bersih. Karena itu, akseleran juga akan meminta Laporan Keuangan ketika pengajuan pinjaman. Selain itu perlu dokumen-dokumen pendukung lain, yakni :

  • Akta pendirian untuk PT/CV dan KTP untuk perorangan
  • Laporan keuangan sederhana, minimal mencakup laba rugi
  • Rekening koran 3 bulan terakhir
  • SIUPP, NPWP, Ijin Usaha, dan Surat Keterangan Domisili
  • Salinan KTP pendiri dan tim manajemen usaha

Selain itu diperlukan agunan untuk pinjaman modal. menawarkan imbal hasil 18-21% per tahun, yang terhitung cukup tinggi dibanding dengan investasi lain.

3. Kolase

Platform crowdfunding ini memiliki ciri khas sendiri, yakni bergerak di industri kreatif, membantu generasi muda mewujudkan proyek atau ide. Kampanye penggalangan dana di Kolase kebanyakan tentang proyek perencanaan konser, launching musik-musik indie, dan proyek khas anak muda lainnya.

Pada tahun 2018, Kolase mengklaim telah sukses mendanai 44 penggalang dana, diikuti 16.127 orang, dan menggalang dana sekitar 1.003.372.000 rupiah. Sebelumnya, ada platform crowdfunding dengan konsep yang hampir sama, yakni Wujudkan, Namun, crowdfunding ini terpaksa berhenti beroperasi sejak 2017 lalu. Tech In Asia melansir bahwa ini dikarenakan minimnya tingkat kesuksesan penggalangan dana.

4. GandengTangan

Karakteristik platform ini mirip akseleran, yakni mendanai bisnis. Perbedaannya, GandengTangan lebih fokus pada usaha mikro. Berbeda dengan akseleran yang mendanai proyek berdana besar, GandengTangan menyasar pada usaha kecil seperti toko kelontong dan industri rumahan.

Sejak didirikan pada tahun 2017, GandengTangan telah berhasil menyalurkan hampir 10 M pendanaan kepada hampir 2 ribu usaha mikro. Hal ini sejalan dengan visi mereka, yakni mengurangi kemiskinan dengan menumbuhkan dan membentuk kemandirian usaha mikro.

5. Airfunding

Airfunding adalah platform crowdfunding yang membantu orang untuk menggalang dana untuk berbagai macam im[pian. Tidak terbatas pada modal usaha maupun dana kemanuasiaan. Di Airfunding, orang dapat menggalang dana untuk mewujudkan mimpi mengikuti kejuaraan. Seperti Malique Ammar yang sukses didanai untuk mengikuti World Scholar’s Cup di Beijing.

Ammar tergabung dalam tim junior di sekolahnya. Sayangnya, sekolahnya hanya mampu mendanai tim senior. Jika tetap ingin mengikuti komoetisi, Ammar harus berangkat dengan biaya sendiri. Lewat Airfunding, Ammar berhasil mengumpulkan dana untuk berangkat ke Beijing dan mengikuti WSC.yang berlangsung tanggal 21-26 Juni 2019.

Crowdfunding : Salah Satu Solusi Finansial

Konsep crowdfunding dan pengaplikasiaannya dapat diterima karena terbukti membantu masyarakat luas memenuhi kebutuhan dan impian mereka. Lewat crowdfunding, orang yang menggalang dana tidak perlu lagi berhutang dengan bunga besar.

Dengan mengurangi masalah finansial yang seseorang alami, kita bisa membantu mengurangi beban hidup mereka. Crowdfunding juga bukti bahwa kemanusiaan masih ada di dunia, dan bahwa manusia masih saling peduli satu sama lain.

Comments
Comments are closed.